Wujudkan Visi Terbaik di Asia Tenggara 2025, PNP Siap Jalani Proses Akreditasi Internasional

- Kamis, 16 Desember 2021 | 21:55 WIB
Direktur PNP Surfa Yondri yang baru dilantik untuk kedua kalinya sebagai Direktur Politeknik Negeri Padang dalam Penyamaan Persepsi Persiapan Akreditasi Internasional Politeknik Negeri Padang di Hotel Mercure Padang.
Direktur PNP Surfa Yondri yang baru dilantik untuk kedua kalinya sebagai Direktur Politeknik Negeri Padang dalam Penyamaan Persepsi Persiapan Akreditasi Internasional Politeknik Negeri Padang di Hotel Mercure Padang.

Padang, HARIANHALUAN.COM - Tugas Civitas Akademika di Politeknik Negeri Padang (PNP) bukan semata melahirkan sumber daya atau tenaga kerja profesional tapi lebih dari itu adalah melahirkan pemimpin masa depan. Untuk melahirkan pemimpin dan tenaga kerja tersebut dibutuhkan sebuah sistem yang terukur dan bisa dipercaya, baik secara internal maupun secara eksternal.

Salah satu pengukuran itu adalah akreditasi Internasional yang sesuai dengan visi perguruan tinggi. Sekarang bagaimana menjalankan proses mendapatkan akreditasi Internasional tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Instruktur, PNP Gelar Pelatihan Desain Grafis

Hal itu diungkapkan oleh Direktur PNP Surfa Yondri yang baru dilantik untuk kedua kalinya sebagai Direktur Politeknik Negeri Padang dalam Penyamaan Persepsi Persiapan akreditasi Internasional Politeknik Negeri Padang di Hotel Mercure Padang.

“Mestinya kita optimis mampu dengan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang kita punya. Bayangkan, kita punya 6 unit alat berat simulator dan selama ini hanya mampu membantu meluluskan 48 atau 56 orang lulusan per tahun. Seandainya kita sewakan atau ditempatkan di di proyek-proyek, mungkin banyak yang bisa diproduksi oleh alat berat tersebut. Semua job yang ada di jurusan rekayasa bisa diberdayakan dan otomatis tingkat manfaat sumberdaya aset di perguruan tinggi bisa bertambah," tekannya.

Baca Juga: Direktur Surfa Yondri Ajak Semua Pihak Sinergi Bangun PNP

Direktur menekankan, untuk mewujudkan visi perguruan tinggi itu, Civitas Akademika harus memiliki rasa percaya diri, Percaya diri itu penting karena dengan percaya diri sebuah impian bisa diwujudkan. Ia mengaku selalu mengatakan bahwa takdir itu dijemput, takdir itu tidak akan datang sendiri, kecuali kematian. Karena kita mau mencapai akreditasi, sekarang bagaimana kita bisa bersama-sama menjemput takdir itu. Adalah pekerjaan-pekerjaan yang baik bagi kita untuk memperjuangkan nama baik Politeknik dengan mendapatkan akreditasi Internasional.

"Sekarang kita berkomitmen dan selanjutnya kita atur strateginya. Mungkin kita hanya mengajukan 3-4 program studi saja tapi itu atas nama Politeknik Negeri Padang. Tujuan diselenggarakannya pertemuan di Mercure Hotel tersebut adalah untuk menyerap dulu ilmu bagaimana mendapatkan akreditasi Internasional, parameter akreditasinya, dll. Pelatihan yang dihadiri para pejabat PNP hari itu bisa dikatakan sebagai langkah awal proses pengajuan akreditasi Internasional” tuturnya panjang lebar.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara, Era Madona dalam laporannya menyatakan, akreditasi merupakan pengakuan terhadap perguruan tinggi yang diberikan oleh badan yang berwenang, sebagai hasil penilaian bahwa perguruan tinggi tersebut memenuhi syarat maupun kriteria mutu yang ditetapkan. Dewasa ini pemerintah mendorong agar perguruan tinggi bisa meraih akreditasi Internasional melalui peningkatan kualitas dosen serta mutu pendidikan. Melihat pentingnya hal tersebut, Politeknik Negeri Padang mengundang pembicara Adjar Pratoto, dari Jurusan Teknik Mesin, Fak. Teknik, Universitas Andalas.

Prof. Dr. Dra. Yuli Yetri, M.Si., tuan rumah yang bertindak selaku moderator dalam acara tersebut menyatakan, narasumber Adjar tercatat memiliki pengalaman sebagaiKetua Jurusan Teknik Mesin, 1997–2000, Wakil Dekan I Fak. Teknik, 2009–2012, Ketua Pusat Pengembangan Pendidikan, LP3M Unand, 2012-2016, Ketua Komisi Penjaminan Mutu, Senat Akademik Universitas, 2017–2021, dan Anggota Tim Penyusunan akreditasi ABET, 2016 -2019, serta Anggota Tim Kurikulum Jurusan, 2021. Adjar juga pernah mengikuti Training yang diikuti Teaching Improvement Workshop, 1999, Engineering Education Accreditation Program (LEEAP) Workshop, USAID-HELM Project I – V, 2015-2016, dan TRIZ Practitioner Level I (2019) & II (2020).

Direktur dan Panitia berharap setelah memberikan pencerahan terkait dengan akreditasi Internasional selanjutnya Adjar bisa mendampingi panitia dan pejabat struktural PNP dalam penyusunan proposal. Berkemungkinan Adjar dan beberapa orang dosen dari Fakultas Teknik Unand yang lebih dulu mengajukan dan mendapatkan akreditasi ABET. (*)

Editor: Milna Miana

Tags

Terkini

X