Sistem Periodik Unsur Kimia

- Rabu, 12 Januari 2022 | 11:40 WIB
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur

Apakah kamu tahu ada berapa unsur di dunia yang sudah berhasil ditemukan dan diidentifikasi oleh para ahli kimia? Jawabannya, ada 118 unsur yang telah ditemukan, dimana 94 unsurnya ditemukan secara alami di Bumi. Sisanya adalah 28 unsur buatan atau unsur sintesis. Penemuan ratusan unsur tersebut harus dikelompokkan untuk mempermudah para ahli dalam mempelajari sifat-sifat unsur. Berikut penjelasan tentang sejarah sistem periodik dan penjelasan dari sistem periodik modern yang dilansir dari Kimia untuk SMA/MA Kelas X oleh Budi Utami dkk. serta Ruangguru.com.

Baca Juga: Penjelasan tentang Hukum Kepler 1, 2, dan 3

Sejarah Sistem Periodik

Proses pengelompokkan unsur-unsur ke dalam kelompok-kelompok tertentu sudah dilakukan para ahli sejak dulu dengan pengelompokan yang masih sederhana. Pengelompokan yang paling sederhana adalah membagi unsur ke dalam kelompok logam  dan nonlogam. Nah, ilmuwan mulai melakukan perkembangan dalam proses pengelompokan unsur-unsur tersebut.

Berikut proses para ahli menentukan cara klasifikasi unsur-unsur yang dimulai pada abad ke-19.

  1. Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur yang sangat mirip sifatnya dan membagi menjadi tiap kelompok yang disebut triad. Pengelompokkan ini membagi unsur-unsur dalam satu triad menurut kenaikan massa atom relatifnya.
  2. Pada tahun 1864, ahli kimia asal Inggris bernama A. R. Newlands mengemukakan tentang Hukum Oktaf. Hukum yang dinyatakan Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Nah, unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan unsur ke-9), menunjukkan kemiripan sifat.

Kelemahan dari hukum ini hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Pada unsur berukuran lebih besar, kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca.

  1. Pada tahun 1869, ilmuwan asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya dan persamaan sifat. Jadi, unsur-unsur berjumlah 63 yang telah diteliti oleh Mendeleev disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya. Nah, sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut

Keunggulan dari sistem periodik Mendeleev adalah berani mengosongkan beberapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada unsur yang belum dikenal. Sedangkan, kelemahan dari sistem ini adalah penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya.

  1. Pada tahun 1914, Henry G. Moseley (1887-1915) menemukan bahwa urutan unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53). Jadi, sifat periodik lebih tepat dikatakan sebagai fungsi nomor atom. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.

Jadi, sistem periodik unsur yang saat ini digunakan oleh ahli modern merupakan penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleev. Para ahli juga melakukan beberapa cara penamaan, yaitu cara tradisional dan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Pengelompokkan unsur cara tradisional melihat nomor golongan lebih erat hubungannya dengan konfigurasi elektron dibandingkan cara IUPAC.

Baca Juga: 5 Jenis Model Atom Menurut Para Ahli

Sistem Periodik Unsur Modern

Jadi, berdasarkan sejarah yang telah dipelajari tadi, sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Berikut tabel periodik unsur.

Tabel periodik unsur
Tabel periodik unsur

Dari gambar tersebut, kita dapat membagi menjadi lajur vertikal dan horizontal. Simak penjelasan yang dilansir dari Ruangguru.com berikut.

  1. Golongan

Lajur vertikal menunjukkan golongan. Penentuan golongan berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki unsur tersebut. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat yang mirip, bukan sifat yang sama. Golongan sendiri dibagi menjadi 2, yakni golongan utama (golongan A) dan golongan transisi (golongan B). Contoh penamaan golongan pada tabel periodik, seperti IA, IIA, IB, IVB. Nah, beberapa golongan diberi nama khusus, seperti alkali dan alkali tanah.

Halaman:

Editor: Ruswanti

Sumber: Ruangguru.com, Kimia untuk SMA/MA Kelas X oleh Budi Utami

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X