Apa itu koloid? Nah, koloid adalah jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Pada umumnya, koloid berukuran 1 nm hingga 100 nm.
Namun, koloid ini berbeda dengan larutan dan suspensi walau termasuk jenis campuran. Karenanya, koloid mempunyai sifat khas yang berbeda dengan sifat sistem-sistem dispersi lainnya.
Selain itu, koloid dapat dibuat dengan beberapa cara. Apa saja koloid">sifat koloid dan koloid">cara pembuatan koloid? Yuk, simak ulasan berikut, yang telah dirangkum dari Ruangguru.com!
koloid">sifat koloid
Baca Juga: Notasi dan Partikel Atom (Proton, Elektron, dan Neutron)
Terdapat sejumlah koloid">sifat koloid, berikut di antaranya.
1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Saat berkas cahaya diarahkan ke larutan, cahaya akan diteruskan sehingga tidak terlihat. Hal itu karena larutan bersifat homogen.
Nah, saat diarahkan ke koloid dan suspensi, berkas cahaya akan dihamburkan sehingga jejaknya dapat terlihat. Contohnya, saat sinar matahari masuk ke ruangan, partikel debu yang beterbangan akan terlihat jelas. Hal itu karena ukuran partikel debu jauh lebih besar daripada panjang gelombang cahaya.
2. Gerak Brown
Secara mikroskopis, partikel-partikel koloid bergerak secara acak dengan jalur patah-patah (zig-zag) dalam medium pendispersi. Gerakan ini disebabkan oleh adanya tumbukan antara partikel koloid dan medium pendispersi.
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristiwa menempelnya partikel bermuatan (ion) pada permukaan koloid. Adsorpsi terjadi karena adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik atau ditempeli oleh partikel-partikel kecil. Nah, kemampuan itu disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi.
Contohnya, koloid sol besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) bermuatan positif karena mengadsorpsi ion positif. Dibuat dengan mencampurkan FeCl3 ke dalam air panas berlebih, terjadilah proses pembentukkan koloid, yang berupa sol hidrat besi (III) oksida atau Fe2O3.xH2O.
FeCl3 + xH2O → Fe2O3.xH2O
Saat sol Fe(OH)3 terbentuk, tersisa banyak ion Fe3+ dalam larutan. Ion ini diserap oleh sol Fe(OH)3 pada bagian permukaannya sehingga sol Fe(OH)3 kelebihan muatan positif. Jadi, sol Fe(OH)3 dikenal sebagai koloid bermuatan positif.
Artikel Terkait
5 Jenis Model Atom Menurut Para Ahli
Sistem Periodik Unsur Kimia