Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat dan struktur dari zat penyusun suatu benda. Nah, para ilmuwan melakukan berbagai penelitian untuk menentukan sifat-sifat dari unsur atau senyawa menurut hukum kimia. Berikut penjelasan tentang hukum-hukum dasar kimia menurut 5 ahli dilansir dari Kumparan.com dan Kimia untuk SMA/MA Kelas X oleh Budi Utami dkk.
- Hukum Kekekalan Massa (Antoine Laurent Lavoisier)
Pada reaksi pembakaran kertas, hasil dari pembakaran tampak lebih kecil daripada massa kertas yang dibakar. Apakah pembakaran kertas disertai pengurangan massa? Antoine Laurent Lavoisier, seorang ahli kimia asal Prancis menyelidiki massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Dia menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa. Hukum ini juga disebut sebagai hukum Lavoisier. Berikut bunyi dari hukum kekekalan massa menurut Lavoisier.
“Dalam sistem reaksi kimia tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.“
Berbeda pada saat perubahan materi di dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran kertas), maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya (misalnya oksigen), maka hasil reaksi akan lebih besar daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan besi (besi mengikat oksigen dari udara).
Besi yang mempunyai massa tertentu akan bereaksi dengan sejumlah oksigen di udara membentuk senyawa baru besi oksida (Fe2O3(s)) yang massanya sama dengan massa besi dan oksigen mula-mula.
Baca Juga: Penjelasan tentang Hukum Kepler 1, 2, dan 3
- Hukum Perbandingan Tetap (Joseph Louis Proust)
Hukum perbandingan tetap disebut juga sebagai hukum Proust. Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Louis Proust pada 1799. Dia melakukan penelitian terhadap berbagai senyawa dan menyimpulkan bahwa senyawa yang sama meskipun berasal dari daerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama. Hukum ini juga dapat disebut hukum perbandingan tetap. Bunyi hukum ini ialah sebagai berikut.
“Perbandingan massa dari unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap.”
Baca Juga: Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran
- Hukum Perbandingan Berganda (John Dalton)
Perkembangan dari hukum sebelumnya, John Dalton, ilmuwan asal Inggris ini melakukan eksperimen. Dia mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa pada tahun 1803. Hukum satu ini disebut juga sebagai hukum Dalton atau hukum kelipatan perbandingan. Bunyi dari hukum ini adalah:
“Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu unsur tersebut dalam senyawa-senyawa tersebut adalah sama, maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.”
- Hukum Perbandingan Volume (Joseph Louis Gay Lussac)
Hukum perbandingan volume dikenal sebagai hukum Gay Lussac yang dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac pada tahun 1808. Pada awalnya, para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hidrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Nah, Gay Lussac kemudian melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Dia berhasil menemukan bahwa perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana. Jadi, bunyi dari hukum ini, yaitu:
“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”
atau
Artikel Terkait
Sifat, Hukum dan Persamaan Gas Ideal
Hukum I dan II Kirchhoff
Penjelasan tentang Hukum Kepler 1, 2, dan 3