- Reaksi antara oksida asam dan air.
- Oksida asamadalah oksida yang berasal dari unsur nonlogam dengan oksigen, misalnya CO2, SO2, P2O5, dan Cl2O7.
- Contoh larutan asam: CO2 (g) + H2O(l) --> H2CO3(aq) dan P2O5(s) + H2O(l) --> H2SO4(aq).
2. Pembuatan Larutan Basa
- Reaksi antara oksida basa dan air.
- Reaksi antara logam reaktif dan air.
- Oksida basaadalah oksida yang berasal dari unsur logam dengan oksigen, misalnya Na2O, CaO, dan Fe2O3.
- Contoh larutan basa: Na2O(s) + H2O(l) --> 2NaOH(aq) dan Fe2O3(s) + 3H2O(l) --> 2Fe(OH)3(aq).
Terdapat oksida indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat membentuk asam maupun basa, contohnya CO dan NO. Selain itu, ada oksida amfoter, yakni oksida yang dapat bereaksi dengan ion asam (H+) dan ion basa (OH-), contohnya Al2O3 dan ZnO.
Nah, itu tadi ulasan tentang sifat, klasifikasi, dan cara membedakan asam dan basa. Selamat belajar!
Artikel Terkait
Sifat, Hukum dan Persamaan Gas Ideal
Sifat dan Unsur Gas Mulia