Senyawa hidrokarbon adalah senyawa organik yang banyak ditemukan di sekitar kehidupan kita. Nah, senyawa ini dapat dibagi menjadi 3 jenis, aromatik, alifatik, dan alisiklik. Kali ini, kita akan membahas tentang salah satu senyawa karbohidrat aromatik, yaitu benzena. Simak penjelasan tentang benzena berikut ini.
Sejarah Senyawa Benzena
Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi. Pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday tahun 1825, benzena diambil dari residu minyak mentah. Senyawa benzena adalah senyawa hidrokarbon aromatik. Struktur dari senyawa ini ditemukan oleh Fiedrich Auguste Kekulé von Stradonitz, seorang kimiawan asal Jerman yang dikenal dengan dewa cincin. Dia mendapatkan ide bentuk benzena dari mimpinya pada tahun 1865. Dalam mimpinya, ia melihat sosok ular yang bergerak dan menari-nari. Ketika diperhatikan lebih lama, bagian ekor ular itu menyambung ke kepalanya. Lalu kepalanya menuju ekornya, dan kembali ke kepalanya. Berputar tanpa henti, seperti layaknya gelang rantai.
Baca Juga: Pengertian dan Sifat dari Senyawa Hidrokarbon Alifatik (Alkana, Alkena, dan Alkuna)
Mimpinya sempat diceritakan kepada teman-teman ahli kimia yang lain. Namun, temannya menganggap mimpi tersebut sebagai bunga tidur dan tidak ada hubungannya dengan dunia asli. Tapi, Kekulé masih kepikiran dan merasa kalau mimpi itu bukanlah mimpi biasa. Nah, struktur benzena saat itu menjadi topik hangat yang belum terpecahkan, Kekulé mencoba mengaitkan dengan mimpinya. Ternyata, hal tersebut benar.
Kekulé mengeluarkan hipotesis yang menggambarkan kalau struktur benzena berupa 6 atom karbon yang terdapat di sudut-sudut heksagon beraturan dengan 1 atom hidrogen melekat pada tiap atom karbon. Rumus benzena (C6H6) yang sebelumnya telah ditemukan oleh Mitscherlich kini menjadi lengkap dengan strukturnya. Menurut Kekulé, struktur pada benzena adalah ikatan tunggal dan ganda dua yang berselang-seling di sekeliling cincin. Supaya reaksi khusus pada senyawa alkena tidak terjadi, maka ikatan tunggal dan ganda ini harus bertukar posisi dengan cepat. Ikatan rangkap yang bisa berputar-putar ini dinamakan dengan “terdelokalisasi”.
Nah, kata benzena sendiri berasal sejak tahun 1400-an melalui perdagangan. Saudagar Arab suka melakukan barter dengan saudagar Eropa dengan barang yang disebut dengan “luban jawi” atau kemenyan jawa. Luban jawi digunakan sebagai bahan untuk parfum dan obat-obatan. Lalu, karena lidah orang Italia, kata “lu” menghilang dan menjadikannya “banjawa”. Orang Prancis menyebutnya dengan banjoin (dibaca: Benzoa), sedangkan, orang Jerman dan Inggris menjadikannya “benzoin”. Karena sebagian besar komponennya berasal dari asam benzoin. Kemudian, ilmuwan kimia menggolongkannya ke dalam alkena dan menamakannya benzena.
Baca Juga: Tata Nama Senyawa Alkena (Senyawa Hidrokarbon) Berdasarkan IUPAC
Sifat Senyawa Benzena
Artikel Terkait
Jenis Plastik dan Bahayanya bagi Kesehatan
Pengertian dan Sifat dari Senyawa Hidrokarbon Alifatik (Alkana, Alkena, dan Alkuna)
Kegunaan Senyawa Hidrokarbon bagi Kehidupan Manusia dalam Berbagai Bidang