Sistem Koloid
Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Karenanya, dalam koloid terdapat fase terdispersi dan medium pendispersi.
Nah, fase terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran secara merata dalam suatu zat lain. Sementara itu, medium pendispersi adalah zat yang menyebabkan terjadinya penyebaran secara merata.

Contohnya, di dalam santan, terdapat butiran minyak dalam air. Butiran minyak ini mempunyai fase yang berbeda dengan air walau keduanya berwujud cair. Butiran minyak sebagai fase terdispersi, sedangkan air sebagai medium pendispersi.
Jenis-Jenis Koloid
Baca Juga: Sifat Koloid dan Cara Pembuatannya
Pada koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Nah, berdasarkan perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersinya, terdapat 8 jenis koloid.
1. Sol Padat

- Memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi yang padat.
- Terbentuk karena pengaruh tekanan dan suhu sehingga menghasilkan padatan yang kokoh dan keras.
- Contohnya, batuan ruby (batuan permata), yaitu padatan kromium (Cr) yang tersebar dalam padatan aluminium oksida. Padatan kromium (Cr) sebagai fase terdispersi dan padatan aluminium oksida (AI2O3) sebagai medium pendispersi.
- Contoh lain, kaca berwarna, kuningan, intan hitam.
2. Sol

Artikel Terkait
Larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit
Reaksi pada Sel Elektrolisis