Petir merupakan fenomena alam yang seringkali ditemui pada musim penghujan. Petir memiliki ciri khas berupa kilatan putih yang terang dan disusul suara dentuman atau gemuruh yang keras, yakni guruh.
Biasanya, Petir dan guruh datang secara beriringan, namun terkadang jeda waktu di antaranya terbilang seperti sesaat. Perbedaan waktu datang disebabkan oleh perbedaan kecepatan suara dengan kecepatan cahaya.
Sebagai gejala listrik, dalam terbentuknya Petir, lempeng pertama adalah awan yang dianalogikan sebagai lempeng negatif maupun positif. Lempeng keduanya adalah bumi yang dianggap sebagai lempeng netral.
Tidak hanya pada bumi, Petir juga dapat terjadi antar-awan. Hal itu dapat terjadi apabila salah satu awan bermuatan listrik negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Nah, berikut ulasan tentang Petir">proses terjadinya Petir dan dampaknya terhadap kehidupan, yang dirangkum dari Ilmugeografi.com. Yuk, simak!
Petir">proses terjadinya Petir
Baca Juga: Fenomena Listrik Statis

Seperti hujan yang terjadi karena adanya proses tertentu, gejala alam Petir juga dapat terjadi karena adanya faktor tertentu. Dengan faktor tertentu, Petir">proses terjadinya Petir akan dapat berlangsung.
Lalu, mengapa Petir lebih sering terjadi pada musim penghujan? Nah, pada musim hujan, udara mengandung kadar air lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus listrik lebih mudah mengalir.
Awalnya, terjadinya muatan pada awan disebabkan oleh awan yang terus bergerak secara teratur. Selama pergerakan ini, terjadi interaksi antar-awan sehingga muatan negatif akan berkumpul pada satu sisi, sedangkan muatan positif berkumpul di sisi lain.
Setelah itu, terjadi pembuangan muatan negatif jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar. Proses pembuangan muatan negatif dari awan ke bumi bertujuan untuk mencapai keseimbangan. Pada proses ini, media yang akan dilalui elektron (muatan negatif) adalah udara.
Selanjutnya, saat elektron telah mampu menembus ambang batas isolasi udara, terjadilah ledakan suara yang gemuruh atau menggelegar.
Artikel Terkait
Fenomena Alam: Hujan Es dan Hujan Salju di Indonesia
Fenomena Alam: Badai Salju