5 Cara Belajar Sejarah yang Menyenangkan dan Nggak Bosenin

HARIANHALUAN.COM – Belajar sejarah berarti harus siap menghadapi banyaknya tulisan dalam buku pelajaran, berhadapan dengan tanggal, nama tokoh, dan peristiwa-peristiwa penting.

Belajar sejarah juga selalu berkaitan dengan hal-hal yang membosankan dan membuat kantuk datang sehingga tidak sedikit siswa yang berpura-pura menyimak penjelasan guru, tetapi kenyataannya tertidur nyenyak.

Bukan hal yang baru bila belajar sejarah menjadi hal yang dikesampingkan, bukan menjadi salah satu pelajaran favorit, pun wali murid cenderung tidak ada yang mempersoalkan bila anaknya tidak menguasai pelajaran ini.

Baca Juga: Viral di Medsos, Lagu Kill Bill SZA Diklaim Mirip Lagu Religi Indonesia, Nih Buktinya

Padahal ada lho cara-cara yang bisa dilakukan agar belajar sejarah menjadi menyenangkan dan tidak membuat bosan.

Ini 5 cara belajar sejarah yang menyenangkan dan nggak bosenin yang dirangkum harianhaluan.com:

1. Membuat catatan sendiri

Membuat catatan sendiri secara manual adalah salah satu cara yang efektif dalam belajar, khususnya sejarah. Mengapa? Karena dengan membuat catatan sendiri, artinya kita telah mengulang beberapa kali materi yang dicatat.

Tanpa sadar pengulangan materi tersebut terjadi dimulai dari tahapan awal, yaitu saat menerima informasi dari guru / menyimak penjelasan guru. Lalu, memori akan menyimpan informasi tersebut.

Kemudian diulang saat membaca buku dan di tahap akhir, saat membuat catatan, semua informasi penting yang didapat dituangkan dalam bentuk catatan pribadi dengan style sendiri yang bisa ditambahkan dengan keterang-keterangan tambahan yang dianggap perlu, bisa juga diberi bagan bahkan ilustrasi gambar buatan sendiri.

2. Mendatangi berbagai museum

Sejarah bukan hanya tentang peristiwa perang, pergolakan, dan perjanjian-perjanjian. Hal-hal yang telah terjadi di masa lampau adalah bagian dari sejarah.

Oleh karena itu, kunjungan ke berbagai museum akan menyadarkan diri bila telah terjadi berbagai macam peristiwa dan perkembangan sejarah.

Misalnya, dengan mendatangi Museum Seni Rupa, kita akan menyadari jika bidang seni di Indonesia telah melalui berbagai zaman.