HARIANHALUAN.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berkomitmen untuk terus memberikan beasiswa dalam mendukung faktor pendidikan yang unggul dan bermutu bagi para mahasiswanya.
Selama ini, UGM selalu memberikan beasiswa kepada mahasiswa, baik itu program yang bekerjasama dengan mitra ataupun melalui besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang lebih rendah dari BKT.
UGM menjelaskan bahwa BKT atau biaya kuliah tunggal adalah estimasi besaran biaya per semester yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran bagi mahasiswa.
Baca Juga: Kehebatan HP Samsung Terbaru! Galaxy A14 5G, Usung Sistem Operasi Octa Core dan 3 Lensa Kamera 50MP
Hal tersebut sudah sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada PTN di Lingkungan Kemendikbud, UKT di PTN tidak diperbolehkan melebihi BKT.
Wakil Rektor UGM Bidang SDM dan Keuangan, Prof. Supriyadi, M.Sc., menjelaskan UKT di UGM dibayarkan setiap semester oleh mahasiswa terbagi menjadi 8 level dengan level tertinggi masih di bawah atau sama dengan BKT.
Oleh karena itu, rerata selama lima tahun terakhir, yakni 49,5% terdistribusi di UKT 3, 4, dan 5. Lalu, 18,5% di dua UKT terendah yaitu UKT 1 dan 2.
Baca Juga: Kementerian Agama Umumkan Biaya Haji Sebesar Rp69 Juta. Menag: Untuk Memenuhi Prinsip Keadilan
Berikutnya juga sebesar 17,6% di UKT 6 dan 5,3% di UKT 7. Sementara hanya sebesar 9,2% jumlah mahasiswa yang membayar UKT tertinggi, yakni UKT 8.
"Data ini menunjukkan bahwa lebih dari 90% mahasiswa UGM memperoleh bantuan beasiswa dalam menyelesaikan studinya. UGM memberikan bantuan beasiswa ini sekitar Rp230 miliar per tahunnya dalam 5 tahun terakhir,” paparnya, Jumat, 20 Januari 2023 dilansir dari laman resmi UGM.
Supriyadi menyampaikan bahwa langkah semacam ini adalah bentuk keseriusan UGM dalam mendukung upaya mencerdaskan bangsa.
Baca Juga: Bukan dari Megapixel! Ini Cara Memilih Kamera HP Terbaik
“Pemberian bantuan beasiswa untuk mewujudkan pendidikan unggul ini menjadi bagian dari kebijakan UGM untuk membantu mahasiswa," ujar Supriyadi.
"Khususnya yang mengalami berbagai macam keterbatasan kemampuan ekonomi sehingga kesulitan untuk membayar uang kuliah,” tambahnya.
Artikel Terkait
Selesaikan Persoalan Eks Lapangan Terbang Gadut, GTRA Agam Libatkan Tim Mediasi UGM
Komentar Menohok Pakar UGM Soal Perppu Ciptaker: Seakan-akan Keadaannya Gawat
Perppu Cipta Kerja Kangkangi Keputusan MK, Pakar UGM Urai Hal yang Menjadi Keputusan Jokowi
Dekan Kehutanan UGM Bicara Tentang Kinerja Menteri LHK
Psikolog UGM Sebut Lato Lato Kurangi Ketergantungan Gadget pada Anak, Ajak Orang Tua Berperan