HARIANHALUAN.COM - Rangkaian Tahun Baru Imlek 2023 belum selesai. Masih ada perayaan Cap Go Meh yang menjadi puncaknya.
Lantas apa itu Cap Go Meh dan seperti apa sejarahnya? Simak ulasan berikut ini.
Dikutip dari laman bimasbuddha.kemenag.go.id, perayaan Cap Go Meh merupakan rangkaian upacara Tahun Baru Imlek yang dilakukan setelah 15 hari merayakan Imlek.
Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Imlek. Cap memiliki arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam.
Baca Juga: Jangan Ngaku Penikmat Rendang Sumatera Barat Sebelum Kenal 7 Fakta Uniknya yang Bikin Kaget
Cap Go Meh juga sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh dalam bahasa Mandarin.
Sejarah Cap Go Meh
Dirangkum dari pekalongankota.go.id, perayaan Cap Go Meh ini awalnya dirayakan oleh Dinasti Xie Han (206 SM - 221 M), sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai-yi, dewa tertinggi di langit.
Upacara ini dirayakan secara rutin setiap tahunnya pada tanggal 15 bulan pertama menurut penanggalan bulan yang merupakan bulan pertama dalam setahun.
Baca Juga: Oh No... Ayu Ting Ting dan Boy William Pamer Kemesraan di Live IG, sampai Bikin Heboh Warganet
Sebelum Dinasti Han berakhir, upacara ini dulunya dilakukan secara tertutup, dan hanya untuk kalangan istana sehingga perayaan ini belum dikenal luas.
Upacara ini harus dilakukan pada malam hari, sehingga penerangan dengan lampu-lampu dari senja hari hingga keesokan harinya pun disiapkan. Inilah alasan kenapa lampion menjadi ornamen yang tak terpisahkan dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Saat Dinasti Tang memimpin China, perayaan ini mulai dirayakan oleh masyarakat umum secara luas. Festival ini menjadi momen bagi masyarakat untuk bersenang-senang.
Baca Juga: Keluarga Bayi yang Jarinya Kepotong Respon Tawaran Hotman Paris, RSMP Terancam Dipolisikan
Artikel Terkait
Update Polisi Peras Polisi, Bripka Madih Ajukan Pengunduran Diri, Begini Respon Atasan
Segini Besaran Gaji Pantarlih, Ternyata Lebih Besar dari Pemilu 2019
Gempa Bumi Magnitudo 4,1 Guncang Melonguane Sulut Pagi Ini, BMKG: Kedalaman 10 Km dan Berada di Laut
Bobrok BRIN dari Pelanggaran Proyek Sampai BJ Habibie Tidak Dihargai
Kepergok Bobol Kotak Amal, Pria di Kubang Putiah Agam Babak Belur Diamuk Massa