JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Empat anggota Pansus PCR DPD RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten untuk berdiskusi dengan para pemangku kebijakan di provinsi itu, Kamis (10/2/2022).
Keempatnya adalah Ketua Fahira Idris senator dari DKI Jakarta, Angelius Wake Kako dari NTT, Arniza Nilawati dari Sumsel, dan Maya Rumantir dari Sulut.
Kedatangan empat senator itu disambut jajaran Pemprov Banten serta semua pihak yang berkepentingan dengan tes PCR, seperti Kepala Dinas Kesehatan, perwakilan RSUD, perwakilan rumah sakit swasta, Disperindag, serta perwakilan dari laboratorium swasta.
Baca Juga: BKSP DPD RI dan Kedubes AS Bahas Peningkatan Kerja Sama Bilateral
“Pansus PCR DPD RI dibentuk karena kuatnya desakan masyarakat terhadap kami selaku wakilnya di parlemen. Masyarakat menilai kebijakan pemerintah terkait PCR tidak transparan dan kontraproduktif dengan upaya pemberantasan Covid-19 di Indonesia,” kata Fahira Idris mengawali sambutannya.
Fahira Idris juga menjelaskan, Pansus sengaja memilih Provinsi Banten untuk dikunjungi dan diajak berdiskusi, karena Banten merupakan pintu masuk bagi kedatangan orang dari luar negeri.
“Ini artinya, semua varian Covid-19 terlebih dahulu masuk melalui Provinsi Banten sebelum tersebar luas ke seluruh negeri. Oleh karena itu, kami yakin bahwa Banten merupakan salah satu kawasan yang paling berkepantingan dengan tes PCR. Setidaknya bagi yang akan terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta,” imbuhnya.
Lihat Juga: Wanita Paruh Baya yang Diantarkan Warga ke Mako Satpol PP Padang Meninggal di Rumah Sakit
Mewakili Pemprov Banten, Drs Septo Kalmadi, MM menyambut baik kunjungan kerja anggota Pansus PCR DPD RI.
Artikel Terkait
Komite III DPD RI Minta Nadiem Perhatikan Penerapan PTM
Komite II DPD RI RDPU dengan Pakar Terkait Materi Perubahan Iklim
Raker dengan Panglima TNI, Komite I DPD RI Minta Perhatikan Wilayah Perbatasan
Pansus Cipta Kerja DPD RI Bahas Dampak Putusan MK terhadap Daerah
Jangan Abaikan Bau Mulut, Jangan-jangan Anda Menderita Salah Satu Penyakit Berbahaya Ini
Ungkap Sosok Selingkuhan Suaminya, Medina Zein: Bukan Temen Gue Woy!
Ingat gak? Buku Pelajaran SD dengan Tema Budi Familiar di Era 1970 Sampai 1990-an
Dua Tahun Dipakai, Ternyata Daftar Obat Ini Tidak Bermanfaat untuk Pasien Covid-19, Ada yang Berbahaya!
Wanita Paruh Baya yang Diantarkan Warga ke Mako Satpol PP Padang Meninggal di Rumah Sakit