HARIANHALUAN.COM - Sanksi ekonomi yang dicurahkan terhadap Rusia datang dari berbagai sektor. Mulai dari sektor perbankan, sektor ril dan sektor digital lainnya yang diberikan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Akibatnya, Rusia membalas sanksi tersebut dengan mengancam bakal menyita aset milik warga asing di negara Vladimir Putin itu.
“Sanksi Barat tidak akan mengubah apapun. Sebagai informasi, saya dan keluarga tidak memiliki rekening bank atau properti di luar negeri,” kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev dikutip dari Reuters, Minggu (6/3/2022).
Pihak pemerintah Rusia berencana melakukan nasionalisasi aset-aset miliki warga asing dan perusahaan luar negeri yang ada di negaranya.
Pemerintah akan menargetkan sejumlah unit bisnis milik perusahaan asing yang berada di wilayah yang rentan terkena serangan.
Menurutnya, langkah ini merupakan balasan atas aksi penyitaan aset milik warga Rusia dan perusahaan Rusia di luar negeri.
Baca Juga: Dampak Invasi ke Ukraina, MasterCard dan Visa Tutup Semua Transaksi di Rusia
Sebelumnya, kelompok negara-negara yang tergabung dalam G-7 menyatakan akan membentuk satuan tugas yang fokus untuk membekukan dan menyita aset elit milik Rusia.