Saling Serang! Hasto Nilai SBY Sedang Memainkan Strategi Playing Victim

- Senin, 19 September 2022 | 13:38 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

HARIAN HALUAN - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sedang memainkan strategi playing victim.

Hasto Kristiyanto menyampaikan itu menyikapi pernyataan SBY soal ada upaya pihak tertentu yang menjegal partai di luar pemerintah mengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) di Pilpres 2024.

Baca Juga: Bandingkan Era SBY dan Jokowi, Politikus PDIP: Kenaikan BBM Zaman SBY Bikin Semua Orang Menangis

"Itu bagian dari strategi playing victim-lah, karena itu juga dimainkan oleh Pak SBY pada 2004," kata Hasto dilansir dari JPNN.com, Senin, 19 September 2022.

Hasto mengungkapkan SBY sebenarnya khawatir PD tidak bisa mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi peserta Pilpres 2024.

Baca Juga: SBY Kunjungi Surya Paloh di Kantor NasDem, Bakal Koalisi di Pilpres 2024?

Lalu, kata dia, SBY justru mengungkapkan dugaan penjegalan pihak tertentu agar Pilpres 2024 hanya diisi dua kandidat.

"Ketika seseorang tidak mendapatkan dukungan dari parpol, jangan kemudian dikatakan dijegal," ungkap anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu.

Hasto mengatakan bahwa sebenarnya politik playing victim sudah tidak asing dimainkan oleh SBY.

Dia mencontohkan misalnya ketika pencalonan peserta Pilpres 2019 lalu.  Ketika itu muncul wacana PD ingin bergabung sebagai partai koalisi pengusung Jokowi pada Pilpres 2019.

Hasto bahkan mengatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak menolak PD masuk barisan partai koalisi pengusung Jokowi pada Pilpres 2019.

Dia menyampaikan pernyataan Megawati yang tidak menolak PD masuk barisan pengusung Jokowi kepada kolega SBY, Agus Hermanto.

“Saya sampaikan sikap dari PDI Perjuangan tersebut. Monggo sekiranya Pak Agus Hermanto kalau mau bergabung dalam pemerintahan Pak Jokowi," ujar Hasto.

Namun, kata dia, beberapa hari jelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pengusungan Capres-Cawapres 2019, PD tidak jadi masuk barisan partai pengusung Jokowi.

Halaman:

Editor: Milna Miana

Sumber: JPNN.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X