HARIANHALUAN.COM - Marco Rigamonti yang merupakan insinyur Ducati memuji pembalap Honda, Marc Marquez.
Insinyur Ducati tersebut menyebut bahwa bakat alami Marc Marquez merupakan kombinasi sempurna yang menggabungkan bakat stoner dengan Valentino Rossi.
Kepala kru ducati yang lama tersebut telah menjadi saksi dari penantian panjang gelar MotoGP dari Casey Stoner ke tangan Francesco Bagnaia pada musim lalu.
Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Gelar Tedak Siten 7 Bulanan, Tak DIsangka Moana Lakukan Hal ini
Margo Rigamonti juga mengakui bahwa ia masih mengingat dua tahun mengecewakan bersama Valentino Rossi.
Margo Rigamonti yang pernah bekerjasama dengan dua juara dunia MotoGP, menilai bahwa Stoner punya bakat alami yang jauh lebih besar daripada Rossi.
Namun menurut Margo, Rossi menjadi lebih unggul karena dia dapat menutupi kelemahannya itu dengan baik lewat mentalitasnya yang kuat.
Baca Juga: 10 Cara Efektif Bangun Sahur Tepat Waktu Tanpa Begadang
"Valentino memiliki kepala yang luar biasa. Dia mampu membuat semua orang dalam kesulitan dan bahkan kepada orang yang lebih kuat darinya," ujar Marco Rigamonti dikutip harianhaluan.com dari crash.net, Senin, 20 Maret 2023.
Sedangkan Casey Stoner. menurut Marco dia punya bakat yang luar biasa dalam berkendara daripada Valentino Rossi.
"Tetapi dia (Rossi) mampu berjuang menahan tekanan. Meski setiap kali dia ditempatkan di grid awal, dia merasa mual. Kecemasan yang dia rasakan memakannya hidup-hidup, sehingga (dia) ingin pulang. Ini juga yang menyebabkan dia pensiun," tutur Marco.
"Yang lebih kuat dari mereka, menurut saya, hanya ada Marc Marquez. Karena dia adalah penyatuan yang sempurna dari keduanya. Marc menggabungkan bakat Stoner dengan ketahanan mental Rossi," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Resmi! Pembalap Ducati Francesco Bagnaia Gunakan Nomor 1 Setelah Casey Stoner
Masih Belum Akur dengan Rossi, Marc Marquez: Hal Itu Tak Akan Terjadi Besok, Mungkin 20-30 Tahun Lagi
Marc Marquez Ungkap Iri dengan Ducati: Kami Bukan di Antara Tiga atau Empat Favorit
Marc Marquez Ungkap Iri dengan Ducati, Imbas Motor Honda Melempem?