HARIANHALUAN.COM - Pembalap Repsol Honda Marc Marquez mengkritik pengembangan aerodinamika superlatif serta perangkat pengatur ketinggian pada motor.
Hal itu ia ungkapkan sebagai respon terhadap sejumlah pabrikan di MotoGP yang membuat berbagai macam konsep pada motor mereka.
Diketahui, pada tes pramusim 2023 yang berakhir di Portimao, Aprilia meluncurkan konsep aerodinamis radikal yang terinspirasi dari Formula 1, termasuk spoiler di garpu depan, trapeze di swingarm, dan sayap T di bagian ekor.
Baca Juga: Gelaran Seri Perdana MotoGP 2023 Akan Berlangsung Besok di Portugal, Berikut Jadwal Lengkapnya
Pada hari terakhir, Yamaha meluncurkan sayap belakang yang besar, lebih mirip mobil daripada motor, dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menikung M1.
Efek aerodinamika terhadap keselamatan dan tontonan telah berulang kali diperdebatkan oleh para penggemar dan pembalap.
"Makin sulit untuk mengikuti motor lain. Dengan aerodinamika yang mengubah banyak keseimbangan motor, mengubah banyak cara berkendara, pengereman? Semakin sulit untuk mengikuti seseorang, dan bahkan bisa menjadi lebih buruk di banyak bagian lintasan," katanya.
Baca Juga: Mengintip Total Kekayaan Marc Marquez, Pembalap dengan Bayaran Tertinggi di MotoGP
Ia bahkan mengatakan bahwa apa yang dilakukan pabrikan lain seperti Yamaha dan Aprilia bukanlah suatu pilihan yang terbaik.
"Tapi seperti yang telah kita lihat dengan Aprilia, dengan Yamaha? Saya harap MotoGP mengerti ke arah mana mereka ingin pergi di masa depan. Menurut saya, ini bukan pilihan terbaik, dan ini bukan pilihan terbaik untuk acara ini," tambahnya.
"Dari segi performa, kami melaju lebih cepat. Tapi untuk pertunjukan, saya pikir itu bukan pilihan terbaik. Tapi begitulah adanya, dan kami harus melanjutkannya," ungkap Marquez. ***
