HARIANHALUAN.COM - Dikutip Harianhaluan dari laman resmi FIFA, tertanggal 29 Maret 2023 dituliskan bahwa FIFA resmi memutuskan untuk menghapus atau mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pengumuman tersebut disampaikan sesaat setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyambangi Markas Besar FIFA di Zurich, Swiss.
Keputusan ini tentu akan berdampak negatif bagi dunia sepakbola di Indonesia. Mulai dari larangan menyelenggarakan pertandingan internasional yang diakui FIFA hingga larangan mengadakan kompetisi nasional.
Duduk permasalahan dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, berawal dari sikap beberapa tokoh nasional dan organisasi yang menolak kedatangan timnas Israel ke Indonesia.
Baca Juga: Begini Kronologi Peristiwa Tabrakan Beruntun di Panyalaian Tanah Datar
Sejumlah tokoh nasional dan organisasi yang menolak diantaranya I Wayan Koster (Gubernur Bali), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Partai PDI Perjuangan, Partai PKS, Massa FPI, Alumni 212, dan GNPF.
Penolakan tersebut sebenarnya menuai pro dan kontra, karena ada yang mendukung dan juga ada yang menentang.
Semua yang menolak kedatangan timnas Israel sepakat bahwa Indonesia harus patuh terhadap Amanat UUD 1945 Alinea ke-1 yang berisikan tentang:
Baca Juga: Penyebab Kecelakaan Beruntun di Panyalaian Diduga Akibat Truk Rem Blong
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Selain itu, Indonesia harus mempunyai sikap yang jelas terkait kondisi di dalam negeri terutama soal penolakan beberapa tokoh yang menyebabkan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Seperti yang disampaikan Helmy Yahya dalam kanal Youtube, R66 Newlitics.
“Pemerintah Indonesia harus mempunyai sikap yang jelas terkait menolak atau tidak timnas Israel bermain di wilayah Indonesia. Mungkin bisa dengan tetap menjalankan Piala Dunia U-20 tetapi tetap menolak timnas Israel. Jadi punya sikap gitu,” ujar Helmy Yahya.
Baca Juga: Selain Indonesia, Ini Negara-Negara yang Pernah Dibanned oleh FIFA
Bahkan dalam kanal Youtube R66 Newlitics, Mardigu Wowiek juga menimpali Helmy Yahya bahwa FIFA memiliki standar ganda terhadap Israel dan Rusia.
“Seharusnya FIFA juga memberikan perlakuan yang sama ke Israel sebagai Agresor dan penjajahan di Palestina. FIFA jadi kaya punya standar ganda,” timpal Mardigu Wowiek.
Diketahui bahwa Rusia yang dituduh melakukan invasi ke Rusia, dilarang untuk mengikuti sejumlah kompetisi internasional.
Mulai dari Piala Dunia 2022, larangan BWF untuk mengibarkan bendera Rusia, F1 menghapus kalender balapan di Rusia, hingga larangan IOC untuk seluruh Atlet Rusia bertanding di kancah internasional. ****
Artikel Terkait
Sepak Bola Indonesia Berduka: Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga Kasus Kanjuruhan yang Belum Usai
Detik-detik Rafael Alun Ayah Mario Dijerat KPK, Ternyata Begini Kelakuannya hingga Jadi Tersangka
Selain Indonesia, Ini Negara-Negara yang Pernah Dibanned oleh FIFA
Arsenal vs Leeds, Preview Pertandingan, Head to Head, Prediksi Skor dan Line Up Pemain
Caramel Latte Cake, Cemilan Enak untuk Para Pencinta Rasa Kopi
Tabrakan Beruntun di Panyalaian Tanah Datar, jalur Padang- Buktiinggi Diberlakukan Sistem Buka Tutup
6 Warung Mie Ayam Terhits di Kota Padang, Ada yang Legendaris Elit Abis, Harga Full Senyum
Begini Kronologi Peristiwa Tabrakan Beruntun di Panyalaian Tanah Datar
Penyebab Kecelakaan Beruntun di Panyalaian Diduga Akibat Truk Rem Blong
Kenapa Sih PDIP Ngotot Tolak Israel, Simak Ini Auto Nggak Penasaran