HALUANHARIAN.COM – Kiper Jerman, Manuel Neuer, tetap memutuskan untuk mengenakan ban lengan kapten pelangi berlogo LGBT selama Piala Dunia 2022.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) khawatir Manuel Neuer akan terancam mendapatkan kartu kuning karena mengenakan pakaian yang berbau LGBT di Qatar.
Karena Qatar merupakan sebuah negara yang mengkriminalisasikan LGBT dan juga orang-orang LGBT dilarang di Qatar. Karena Qatar adalah negara yang kebijakannya mengikuti hukum Islam.
Baca Juga: Neur Disarankan Berlatih Keras
Menanggapi hal ini, FIFA kemudian mengeluarkan ban kapten anti-diskriminasi. Ban kapten baru adalah atribut resmi yang menggantikan ban kapten pelangi lama.
Tapi Manuel Neuer bersikeras mengenakan ban kapten pelangi. Para pemain Bayern Munich merasa beberapa pemain dari tim lain juga mengenakan ban kapten.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) kemudian merasakan kemungkinan Neuer mengambil penalti. Pasalnya, dalam peraturan, pemain diharuskan memakai atribut resmi yang diumumkan FIFA.
Baca Juga: Kiper Bayern Munchen Manuel Neuer Akui Ketakutan Selama Berjuang Lawan Kanker Kulit
“Pada turnamen FIFA, staf pertandingan harus mengenakan pakaian dan perlengkapan resmi yang disediakan FIFA, termasuk lencana acara FIFA yang ditentukan dan disediakan oleh FIFA, baik pakaian maupun ban lengan”, bunyi peraturan FIFA.
"Pakaian tidak resmi seperti ban lengan pelangi dapat dianggap ilegal, dan pemain yang mengenakannya bisa didenda atau diberikan kartu kuning," tambahnya.
Hukuman yang bisa menghantui Manuel Neuer merupakan denda. Jika Manuel Neuer bersikeras untuk tetap mengenakan ban kapten pelangi di setiap pertandingan, tentu hukumannya akan bertambah beberapa kali lipat.
Selain itu, Manuel Neuer diancam dengan kartu kuning sesaat sebelum dimulainya pertandingan pertama melawan Jepang.
Jika Manuel Neuer tetap untuk memakai ban kapten Pelangi di pertandingan berikutnya, maka hukuman kartu akan diberikan lagi.
Oleh karena itu, seperti dilansir I Mia San Mia, Minggu, 20 Oktober 2022, DFB saat ini sedang mengalami kekhawatiran internal. Mereka takut FIFA akan bertindak atas keputusan Manuel Neuer.
