Sejarah: ‘A Tale of Two Halves’ Kontroversi Pemilihan Bola di Final Piala Dunia 1930

- Rabu, 23 November 2022 | 18:24 WIB
Sejarah penggunaan bola pada final Piala dunia 1930/Unsplash/Giero Saaski
Sejarah penggunaan bola pada final Piala dunia 1930/Unsplash/Giero Saaski

HARIANHALUAN.COM – Piala Dunia sudah bergulir selama 92 tahun dan pada ajang sepakbola 4 tahunan tersebut sudah melahirkan banyak sejarah salah satunya ‘A Tale of Two Halves’.

Piala Dunia FIFA pertama pada tahun 1930 yang diadakan di Uruguay tidak memiliki bola resmi untuk digunakan pada partai final yang mempertemukan sang tuan rumah dan negara tetangga Argentina.

Dua jenis bola kulit buatan tangan, Tiento dan T-Model digunakan dan mengalami kesulitan muncul di final Piala Dunia karena kemiripannya.

Baca Juga: Kenalin Nih Al Rihla, Bola Paling Canggih dalam Sejarah Piala Dunia, Bisa Deteksi Offside

Saat tuan rumah Uruguay bertemu negara tetangga Argentina di pertandingan penentuan juara Piala Dunia 1930 di Stadion Centenario di Montevideo.

Kedua tim ingin memainkan pertandingan dengan bola yang mereka bawa. Tim Argentina mengenakan bola Tiento sementara tuan rumah Uruguay membawa T-Model untuk digunakan pada pada partai final.

Setelah pertengkaran sengit antara kedua belah pihak sebelum kick-off.

Official FIFA turun tangan untuk memecahkan kebuntuan dan diputuskan bahwa bola Argentina akan digunakan di babak pertama, sedangkan babak kedua akan dimainkan dengan T-Model Uruguay.

Keputusan berdampak besar pada permainan itu sendiri.

Argentina unggul 2-1 di babak pertama, sementara Uruguay mendominasi jalannya pertandingan selama babak kedua.

Hasilnya Uruguay keluar sebagai juara untuk Piala Dunia mengalahkan Argentina dengan skor 4-2.

Dilansir dari website Olympics yang dikutip untuk HarianHaluan. Pertandingan tersebut mendapatkan sebuah julukan yang fenomenal yaitu ‘a Tale of Two Halves’. ***

 

Editor: Jefli Bridge

Sumber: Olympics.com

Tags

Terkini

X