HARIANHALUAN.COM - Pertandingan pembuka Grup G Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Janoub, Qatar, antara Swiss dan Kamerun telah usai dengan kemenangan Swiss 1-0 atas Kamerun.
Gol satu-satunya Swiss ke gawang Kamerun didapatkan melalui tendangan Breel Embolo. Namanya menjadi buah bibir setelah tim nasional yang dibelanya, Swiss, memenangi laga melawan Kamerun, negara kelahirannya.
Tentu saja perhatian dunia mengarah kepadanya. Pemain berusia 25 tahun tersebut menjadi sosok yang dielu-elukan, seorang pahlawan bagi Swiss di Piala Dunia 2022 ini.
Baca Juga: Portugal Menang Melawan Ghana, Ronaldo Kembali Cetak Sejarah
Kisah hidupnya menarik bagi khalayak. Apalagi setelah gol tunggal penyelamat Swiss yang digawangkannya. Begini perjalanan hidup pemain yang mendapatkan kewarganegaraan Swiss pada tahun 2014.
Pesepak bola bernama lengkap Breel Donald Embolo ini lahir di Yaoundé, ibu kota Kamerun, pada 14 Februari 1997, bertepatan dengan Hari Kasih Sayang.
Meskipun dia terlahir di Kamerun, tetapi pada usia lima tahun dia pindah ke Prancis bersama ibunya. Di Prancis inilah ibunya menikah lagi sehingga Embolo memiliki keluarga baru.
Tak lama kemudian, keluarganya pindah ke Basel. Basel merupakan tempat dia memulai karier sebagai pemain sepak bola junior.
Awalnya dia bergabung dengan FC Nordstern Basel dari 2006 hingga 2008. Pada 2008 sampai dengan tahun 2010, dia merumput bersama BSC Old Boys.
Pada saat bergabung dengan FC Basel, Embolo menerima kewarganegaraan Swiss. Dia berada di FC Basel selama enam tahun, dari 2010 sampai 2016.
Lalu, dia bergabung dengan Borussia Mönchengladbach pada 2019 sampai pertengahan 2022. Selanjutnya dia bergabung dengan AS Monaco sebagai penyerang.
Partisipasinya dalam Piala Dunia tahun ini merupakan yang kedua kalinya, semenjak menerima kewarganegaraan Swiss.
Sekalipun memilih membela Swiss, dan "melawan" Kamerun, tetapi dia tidak melupakan tanah kelahirannya. Bahkan, hingga saat ini ayahnya masih tinggal di sana.
Saat berumur 18 tahun, pemain bernomor punggung tujuh ini mendirikan Embolo Foundation, Yayasan Embolo, bersama dengan Germaine Edoua, Jeannette Paolucci, dan Marc Paolucci.
Tujuan Yayasan Embolo yang didirikan pada November 2015 ini adalah untuk mendukung anak-anak dan orang dewasa yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial di seluruh dunia, terutama di Peru dan Kamerun, serta di Swiss.