HARIANHALUAN.COM - Sebelum Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo muncul, perdebatan abadi dalam sepak bola tentang siapa pemain terhebat, sudah terjadi pada dua pria ini, yaitu Pele dan Diego Maradona.
Banyak argumen yang dilontarkan selama bertahun-tahun dan tak kunjung selesai hingga sekarang. Siapa sangka ternyata perdebatan ini sempat membuat hubungan keduanya memburuk.
Perdebatan ini terjadi ketika Maradona terpilih sebagai pemain abad ke-20 dalam penilaian FIFA. Kemarahan pun muncul karena hal ini membuat karir awal Pele pada posisi yang kurang menguntungkan.
Baca Juga: Waspada! Kenali 9 Jenis Penyakit Otak, Beresiko Kematian Loh
Seperti diketahui, Pele dari Brasil, pencetak gol produktif yang meninggal pada usia 82 pada 28 Desember 2022 di Sao Paulo telah memenangkan Piala Dunia sebanyak tiga kali sebagai pemain pada tahun 1958, 1962 dan 1970.
Sedangkan Maradona yang meninggal pada usia 60 tahun pada tahun 2020, telah membimbing Argentina ke Piala Dunia pada tahun 1986 dan Pele
Akhirnya FIFA mengadakan penilaian dari pendapat lain yang dipilih oleh "keluarga sepak bola" dan dimenangkan oleh Pele, setidaknya dengan ini mereka berbagi kejayaan.
"Ini Pele, striker yang wilayahnya adalah kotak penalti, pemain yang mencetak gol untuk bersenang-senang dan menjadi Menteri Olahraga, tipe orang yang lebih pendiam," tulis FIFA saat itu.
"Ada Maradona, mungkin pemain paling lengkap yang pernah ada, playmaker dan pencetak gol, secara teknis brilian, tidak dapat diprediksi dan impulsif, baik di dalam maupun di luar lapangan, seorang pemain yang diganggu oleh berbagai masalah selama bertahun-tahun," tambah FIFA.
Perdebatan ini menimbulkan banyak sebutan atau panggilan untuk keduanya dari berbagai penggemar seperti, Argentina versus Brasil, orang biasa versus tokoh mapan, hewan pesta versus pria pendiam, pemberontak versus konformis.
Pele pun sempat mengira Maradona tidak sopan dan tidak bermartabat, sedangkan Maradona menganggap Pele terlalu politis. "Sebagai pemain dia hebat tapi dia berpikir secara politis," kata Maradona, dalam salah satu kritiknya yang ramah.
Pele menyebut pemain Argentina itu, yang berjuang melawan kecanduan narkoba adalah, contoh yang buruk dan banyak lagi.
Baca Juga: Jauh jauh dari Jepang, Ultraman Bersih bersih Pantai di Bali, Ada Apa Coba
Namun tetap saja, kedua orang Amerika Selatan itu bergaul dengan baik ketika mereka bertemu pertama kali pada 1979, Maradona terbang ke Rio untuk bertemu Pele.
Artikel Terkait
Harga iPhone 13 Turun Drastis Hingga Rp 3 Jutaan, Jadi Segini di Pasaran!
Di Tengah Hengkangnya Para Artis, YG Entertainment Umumkan Girl Group Baru
Yuk Intip! Persiapan Penas KTNA di Lanud Sutan Sjahrir Padang
Kupas Tuntas Profil Pele: Agama, Karir, Istri Anak dan Perselingkuhannya
Meriah! Bersepeda Massal dari 4 Provinsi di Sumatera Akhir Tahun 2022 di Solok Selatan