Hukum Puasa Ramadan Ketika Gusi Berdarah Menurut Syariat Islam

- Jumat, 22 April 2022 | 10:50 WIB
Ilustrasi gusi berdarah yang dialami seseorang yang melakukan puasa Ramadan 2022
Ilustrasi gusi berdarah yang dialami seseorang yang melakukan puasa Ramadan 2022

Ketika menyikat gigi, tentu banyak orang pernah mengalami gusi berdarah. Hal itu akan membuat tidak nyaman, apalagi ketika sedang puasa Ramadan bagi umat muslim. Dalam Islam, ada hukum puasa Ramadan ketika gusi berdarah.

Menurut Imam Zainudin Al Malibari, darah yang keluar dari gusi tidak membatalkan puasa jika darah tersebut tidak ditelan, sama halnya dengan memasang gigi palsu.

Itu pun tertuang dalam kitab Fathul Muin, “Dan dikecualikan dengan benda yang suci adalah benda yang najis semisal darah gusi gigi, maka darah gusi gigi tersebut dapat membatalkan puasa sebab menelannya.”

Bagi orang yang berpuasa dan keluar darah dari gusi atau giginya, hendaklah meludahkan darah tersebut. Kalaupun ada yang tertelan ketika berusaha mengeluarkannya, hukumnya tetap sah puasanya.

Itu pun dijelaskan Imam Zainuddin Al Malibari, “Dan jelas dimaafkan bagi orang yang menelan darah gusi giginya, sekiranya tidak memungkinkan menjaganya.”

Allah Swt. berfirman dalam surat Al Hajj ayat 78, “Dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama (Islam) ini suatu kesempitan.”

Nabi Muhammad Saw. pun bersabda, “Saya diutus dengan membawa agama yang ramah dan mudah.” (HR. Al Bukhari)

Terkait dengan sakit gigi yang menyebabkan darah keluar terus-menerus, hukum puasa Ramadan dapat dilihat dari berat atau tidaknya penyakit yang dialaminya itu.

Jika sakit gigi yang menyebabkan gusi berdarah itu terasa berat dan justru membahayakan dirinya, hukum puasa Ramadan adalah haram baginya.

Allah Swt. pun telah menetapkan syariat rukhshah bagi orang yang berpuasa sehingga tidak merasa payah. Sebab, seseorang tidak boleh memberatkan diri sendiri dan tidak diperkenankan berbuat hal yang dapat mengundang mudarat.

Namun, menelan darah termasuk hal yang membatalkan puasa Ramadan. Namun, jika darah masuk secara tidak sengaja dan orang itu tak mampu menahannya, hukum puasa Ramadan tetap sah.

Imam Ibnu Qudamah Dalamal Mughni mengatakan bahwa jika darah mengalir melalui mulutnya kemudian ditelan, hal itu akan membatalkan puasa meski hanya sedikit.

Sebab, mulut dihukumkan sebagai organ luar (Azh Zhahir) sehingga apa pun yang tersambung dengan mulut lalu masuk ke tenggorokan, dapat membatalkan puasa.

Ulama dalam Organisasi Al Lajnah Ad Daimah bahkan mengungkapkan bahwa jika gusi terluka ketika bersiwak, darah yang keluar tidak boleh ditelan dan wajib dikeluarkan. Namun jika tidak ada unsur kesengajaan, hukum puasa Ramadan tetap sah.

Halaman:

Editor: Hisni Munafarifana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X