Kemudian sahabat bertanya lagi soal apakah seorang mukmin bisa terjerumus ke dalam perbuatan dusta. Lantas Rasulullah SAW menjawab, "Tidak".
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa seorang Muslim memiliki kemampuan untuk menahan syahwatnya, atau untuk menolak sesuatu yang dapat membuatnya terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Begitu pun dengan perbuatan mencuri, yang dapat dicegah oleh setiap Muslim. Tidak ada pembenaran atau alasan untuk melakukan dua perbuatan itu. Namun, kedua perbuatan tersebut nyatanya memang terjadi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang pezina saat berzina disebut mukmin. Tidaklah seorang pencuri saat mencuri disebut mukmin. Tidaklah orang yang minum khamr saat meminumnya disebut mukmin. Pintu tobat selalu terbuka." (HR Muslim)
Adapun berdusta, tidak ada alasan apapun untuk melakukannya. Ghibah atau bergosip adalah di antara jenis dusta, yakni menggunjing saudara sesama Muslim, meskipun apa yang digunjing itu ada pada orang yang digunjingkan. Berdusta adalah haram dan termasuk salah satu dosa besar.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka sama ia bersiap mengambil posisi di neraka." (HR Bukhari dan Muslim). (*)
Artikel Terkait
Rukun Iman yang Keempat, Iman kepada Para Rasulullah
Isra Mikraj 2022: Lengkap dengan Sejarah Perjalanan Rasulullah, serta Link Twibbon dan Ucapannya
Ajaran Rasulullah bagi Umat Muslim di Bulan Ramadan 2022
Doa Malam Lailatul Qadar yang Dibaca Rasulullah SAW
Doa Akhir Ramadan dari Rasulullah Saw. yang Dapat Dilafalkan Umat Islam