Dalam Al Quran, banjir pernah mengakibatkan korban jiwa seperti kaum ‘Ad, negeri Saba’, dan kaumnya Nabi Nuh.
Peristiwa tersebut pun dapat dikaji dalam beberapa ayat Al Quran seperti surat Hud ayat 32-49, surat Al A’raf ayat 65-72, dan surat Saba ayat 15-16.
Secara teologis, penyebab banjir adalah pembangkangan umat manusia atas ajaran Allah Swt. yang disampaikan oleh para nabi dan rasul-Nya.
Sementara secara ekologis, bencana terjadi akibat ketidakseimbangan dan disorientasi manusia saat memperlakukan alam sekitarnya.
Dalam konsep neoteologi, banjir tidak sekadar sebagai musibah kemurkaan Allah Swt. kepada umat manusia.
Namun, banjir juga merupakan fenomena ekologis akibat perilaku manusia dalam mengelola lingkungan dan menentang sunah lingkungan.
Teologisnya pun berdasarkan catatan ayat-ayat tentang banjir dalam Al Quran seperti surat Hud ayat 101.
“Bukanlah Kami yang menganiaya mereka, tapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, (disebabkan) citra (kondisi) lingkungan mereka tidak mampu menolong di saat banjir, bahkan mereka makin terpuruk dalam kehancuran.”
Secara umum dalam Al Quran dan Hadis, bencana alam adalah ujian dan siksa (azab) dari Allah Swt. kepada manusia.
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Ar Rum ayat 41, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dari ayat tersebut, dijelaskan bahwa bencana yang terjadi tidak terlepas dari perbuatan manusia di bumi. Kemudian, banyak pemikir Islam dan ulama mencari tahu apa sebenarnya penyebab utama dari bencana tersebut.
Jika merujuk pada tafsir Ibn Katsir, penjelasan mengenai penyebab terjadinya bencana alam terkait dengan orang yang tidak beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Misalnya, bencana alam besar yang pernah menimpa kaum Ad. Allah Swt. pun mengirimkan angin topan yang membinasakan mereka, karena kekufuran, kesombongan, dan keangkuhan mereka kepada-Nya.
Sikap angkuh mereka juga tergambar dalam surat Fushshilat ayat 1, “Siapa yang lebih kuat daripada kami?”
Artikel Terkait
Doa Nabi Daud dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Doa Nabi Musa dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Doa Nabi Yunus Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Doa Nabi Isa dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Doa Nabi Ibrahim untuk Mendapatkan Keturunan, Lengkap dengan Arti
Doa Nabi Yusuf bagi Umat Islam dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Doa Nabi Sulaiman dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya