HARIANHALUAN.COM - Berkat kemajuan teknologi berkelanjutan, penelitian membuktikan robot AI mampu mengembangkan teknologi indra keenam yang unik (sixth sense technology). Apa itu sixth sense technology?
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai teknologi indra keenam, beberapa ahli percaya bahwa manusia diciptakan memiliki indra keenam (sixth sense). Begitu juga dengan robot AI yang diciptakan untuk mampu menyaingi kecerdasan manusia.
Pada robot AI, sixth sense diumpamakan seperti persepsi atau kesadaran diri saat tubuh kita bergerak. Sensasi itulah yang membantu kita memberi koordinasi untuk menggerakkan tubuh.
Bagaimana Sixth Sense Technology Tercipta?
Sensor solid-state dalam robotika tidak dapat merekam perubahan bentuk atau ukuran dimensi tinggi dari sistem lunak. Maka sensor canggih ini sulit untuk ditiru dalam robotika. Sementara di sisi lain, sensor resistive yang tertanam dapat memecahkan masalah tersebut.
Para ilmuwan semakin dekat untuk mengatasi kesulitan menggunakan pendekatan metodologi baru yang melibatkan berbagai materi sensorik dan algoritme machine learning. Hal itu tercipta berkat kemajuan pesat teknologi dan penelitian AI.
Pengkodean umum integrasi teknologi indra keenam pada robot AI dilakukan oleh beberapa perangkat lunak. Teknologi indra keenam merupakan pandangan dari pengertian augmented reality (AR).
Sixth sense robot AI mengenali benda di lingkungan kita dan menyajikan informasi tentangnya secara real-time. Kemudian pengguna dapat berinteraksi dengan konten melalui gerakan tangan berkat teknologi indra keenam. Jika dibandingkan dengan user interface berbasis teks dan grafis, AR menjadi metode yang jauh lebih efisien.
Setelah robot dibuat dan sensor dipasang, langkah selanjutnya yaitu mengintegrasikan informasi digital ke dunia nyata. Tindakan itu dilakukan dengan memprogram robot untuk mengambil input pengenalan gambar. Lalu mengubahnya menjadi robot indra keenam dan Python digunakan bersama dengan kode dari Arduino IDE untuk menyelesaikan tugas ini.
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Dengan Robot AI di Tahun 2022?
Bagaimana Sixth Sense Robot AI Bekerja?
Pada indra penciuman dan perasa, robot dengan sensor chemical bisa jauh lebih tepat daripada manusia. Namun, dalam persepsi, kesadaran robot tentang dirinya sendiri jauh lebih menantang. Selain merupakan alasan besar mengapa robot humanoid sangat sulit dikendalikan.
Dalam kasus hard robotics, hal itu biasanya diselesaikan dengan menempatkan sejumlah sensor regangan dan tekanan di setiap sambungan. Sehingga memungkinkan robot mengetahui di mana anggota tubuhnya berada. Hal itu baik untuk robot kaku dengan jumlah sambungan terbatas, tetapi tidak cukup untuk robot yang lebih soft dan fleksibel.
Kemudian ahli robotika pun bingung antara sensor yang besar dan rumit dalam mobilitas robot dengan sensor yang memiliki keterampilan persepsi terbatas. Tantangan itu sedang diatasi dengan melibatkan susunan baru materi sensorik dan algoritme machine learning dalam mengisi kekosongan.
Mereka membahas penggunaan sensor lunak yang disebarkan secara acak melalui jari robotika dalam studi terbaru di Science Robotics. Alih-alih bergantung pada data terbatas, penempatan ini mirip dengan adaptasi sensor yang sedang berlangsung pada manusia dan hewan.
Sensor memungkinkan robot lunak merespons sentuhan dan tekanan di berbagai lokasi. Kemudian membuat peta dirinya sendiri saat berubah menjadi pose yang sulit. Sistem penangkapan gerak mengamati jari saat bergerak, dan algoritme machine learning menafsirkan sinyal dari sensor yang tersebar secara acak.
Artikel Terkait
Siap-Siap! Inilah Pekerjaan yang Segera Digantikan AI
Penggunaan Teknologi AI pada Mobil Tesla dan Hyundai
10 Pemanfaatan Artificial Intelligence Ini Telah Mengubah Dunia
10 Skills AI dan Data Science yang Harus Dikuasai CEO Teknologi